Minggu, 09 Desember 2012

mitos salah soal bahagia



MITOS SALAH SOAL BAHAGIA
MENJADI BAHAGIA BUKANLAH TAKDIR
NO!. Keabahagiaan itu harus dicari. Ia nggak seperti jenis kelaminmu, atau warna kulitmu yang datang dari sononya (baca: takdir Allah). Tapi kebahagiaan datang karena usaha manusia. Seperti halnya, kamu menginginkan teman yang banyak maka kamu harus berusaha mengenal setiap orang di sekelilingmu, berbuat baik pada mereka, dan mendukung perbuatan baik mereka.
“Kebahagiaan datang ketika kita berpikir & berbuat sepositif mungkin”
BAHAGIA BERARTI BANYAK UANG
ini pikiran lama nan dangkal. Banyak harta sering di identikkan dengan bahagia, karena merasa bisa membeli apa saja. Kenyataannya tidak semua hal bisa dibeli dengan uang. Banyak uang juga berpeluang bikin hati menjadi cemas dan ketakutan. Apalagi kalau takut hilang dan berkurang.
Nggak terlalu salah kalau orang bilang bahwa salah perkara yang bisa bikin hati tenang adalah hidup terjamin dan berkecukupan. Namun hati sudah teng apa masih perlu uang?
ORANG BAIK SUSAH BAHAGIA
Bayak yang beranggapan, bahwa orang baik susah bahagia. Alasan mereka, bahagia itu datang kalau kita bisa berbuat apa saja, apapun yang kita inginkan. Sementara jadi orang baik dan taat beragama menyusahkan diri sendiri. Nggak bisa nongkrong di kafe, nonton konser musik, atau mungkin pacaran.
Guys, kita sudah bahas kalau tidak semua hal yang enak, yang fun, yang kita enjoy banget dengannya bakal berakhir enak atau bener-bener enak.
“Orang yang bisa mempertahankan prinsip Kebaikan adalah sebuan kebahagiaan”
SEKARANG BUKAN NANTI
Hmm, kata ulama manusia itu sering tergesa-gesa. Salah satu sifatnya adalah nggak sabaran. Lebih senang dengan sesuatu yang seketika daripada yang belakangan. Ibarat jual beli, pengen yang kontan daripada kredit. Seorang ulama yang bernama Imam Al-Ghazali pernah bilang kalau ternyata bayaran kontan itu lebih gede dan lebih baik daripada yang kredit, maka itu bagus. Tapi kalau yang kredit lebih baik dan abadi, maka bayaran kontan tidak ada artinya. Lanjut beliau, dunia itu fana, tidak kekal, dan singkat. Sedangkan akherat itu balasannya lebih besar dan abadi.
APAPUN YANG PENTING BAHAGIA
Dengan pikiran ini kita bisa berbujuk untuk memakai apa saja, termasuk yang negatif untuk mendapatkan kebahagiaan. Memang, menjadi orang yang berbahagia itu penting, tapi jauh lebih penting untuk memakai cara yang benar untuk mencapai kebahagiaan.
BAHAGIA ADALAH DITERIMA SEMUA ORANG
Selalu ada orang yang tidak menyukaimu atau memusuhimu. Ini terjadi karena kita memakai cara pandang dan aturan yag berbeda. Saat kita mencoba berbuat baik, tidak semua orang menjadi suka pada diri kita. Munkin ada yang menuduhmu carmuk ( cari muka), sok alim, dsb. Pada saat itu, yang harus dilakukan adalah bersabar dan terus mengerjakan hal yang menurut kita benar. Tentu saja, kebenaran itu datang dari islam. “Kebenaran adalah datang dari Tuhanmu, maka janganlah kamu menjadi orang yang ragu.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar